Kamis, 23 Mei 2013

KADER TEKNIS KEC. BONTOMANAI CETAK PRESTASI

Salah satu yang dicita - citakan PNPM Mandiri Perdesaan sejak zaman program ini masih bernama PPK adalah lahirnya kader - kader Teknis Desa yang mumpuni yang dapat membantu desanya dalam melakukan desai dan perhitungan RAB beberapa pekerjaan prasarana, baik yang didanai di PNPM mandiri Perdesaan maupun yang dananya bersumber dari ADD.

Suasana pelatihan KT di kec. Bontomanai tahun 2013
Berdasarkan pengalaman menjadi Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan sejak Tahun 2007 dan sudah 4 kabupaten yang menjadi lokasi tugas saya, belum ada yang saya temukan kegiatan Desain dan RAb yang benar - benar dilakukan oleh Kader - Kader Teknis, yang ada adalah semua desain dan RAB kegiatan prasarana yang diusulakan oleh Desa - desa lokasi PNPM Mandiri Perdesaan dibuat dan dilakukan oleh Fasilitator Teknik. Masyarakat sekali lagi hanya diatasnamakan pada lembaran - lembaran Desain dan RAB yang seakan - akan dibuat oleh kader teknis ataupun oleh TPK. Padahal kenyataan yang sesungguhnya semuanya dibuat oleh Fasilitator Teknik. Memang hatus diakui bahwa di beberapa lokasi ada juga beberapa kader Teknis yang sudah memulai membuat dan mendesain RAB Kegiatan prasarana di desanya, namun jumlahnya masih sangat sedikit ( Hal ini terjadi di kecamatan Angkona dan Kecamatan Malili Kab. Lutim, dimana ada satu dua orang kader Teknis myang sudah melakukan yugasnya dengan sesungguhnya).
Saya kadang kala berpikir bahwa di semua lokasi PNPM Mandiri Perdesaan di Seluruh Indonesia pasti tidak ada satu kecamatanpun yang benar - benar semua kader Teknisnya berfungsi dengan baik dalam artian bahwa semua desain dan RAB yang ada di desa mereka sudah diserahkan sepenuhnya pada mereka. ( Anggapan ini cukup lama bertahan dalam dirinya saya bahkan sudah cenderung menjadi keyakinan bahwa tidak mungkin ada kecamatan yang KT nya benar - benar berfungsi.
Contoh Desain yang dubuat oleh KT

Anggapan yang sudah menjalar menjadi keyakinan saya diatas ternyata tidak selamanya benar, ketika bertugas di Kabupaten Kepulauan Selayar, saya mendapatkan suatu kenyataaan yang benar - benar hampir saya tidak percaya ketika Fasilitator Teknik menjelaskan pad saya bahwa semua Desain dan RAB Desa di kecamatan ini dibuat oleh Kader - kader Teknis Desa dan hal ini sudah berjalan sejak tahun 2012 yang lalu. Saya terkagun -kagum dibuatnya, tapi masih belum bisa percaya sepenuhnya apa benar ini terjadi di kecamatan Bontomanai. Saya mencoba untuk meyakinkan diri bahwa ini benar terjadi dan bukan direkayasa oleh Fasilitator Teknik Kecamatan. Saya meminta RAB tahun 2012 untuk memastikan bahwa ini benar - benar terjadi. Pada saat melihat RAB - RAB tahun 2012, saya kembali terkagum - kagum melihat RAB yang ditulis tangan tanpa ada yang diketik dengan menggunakan komputer. Keraguanku mulai sirna dan berganti dengan kekaguman yang benar - benar tulus dari hati yang paling dalam,

Prestasi yang ditorehkan oleh kader - kader teknik di kecamatan Bontomanai ini berlanjut pada tahun 2013 ini, dimana ada 10 usulan dari 10 desa yang ditetapkan akan mendapatkan pendanaan tahun 2013 ini, semua Desain dan RABnya dibuat sepenuhnya oleh kader - kader teknik, luar biasa....... dan benar - benar luar biasa. Semoga contoh yang baik ini dapat juga terjadi di 9 kecamatan lainnya di kabupaten kepulauan Selayar ini. Jika kita mau, Insya Allah ini bukan hal yang mustahil terwujud karena sudah dibuktikan oleh - kader - kader teknis di kecamatan Bontomanai, Kata pepatah Araba " Man Jadda Wa Jadda " dan kata orang dinegeri paman Sam " Where there is a will, there is a way" dimana kedua pepatah ini berarti bahwa kalau ada kemauan pasti ada jalan.

Keberhasil kader - kader Teknik di kecamatan Bontomanai ini tentu saja tidak datang dengan sendirinya, tetapi juga tidak terlepas dari bimbingan dari FTnya (Saudara Andi Darmawan, ST) yang dengan penuh kesabaran dan ketekunan membimbing dan mendorong kader - kader teknik untuk selalu memiliki keinginan yang kuat untuk dapat membuat Desain dan RAB sendiri. Pelatihan Kader Teknik yang reguler tentu saja tidak cukup untuk membuat kader teknik mampu menjadi kader yang mumpuni, dan ini sangat disadari oleh FT bersangkutan. Oleh sebab itu pertemuan kader teknik selalu diadakan secara berkala dan minimal dua kali dlam seminggu sepanjang tahun.Bahkan pada malam hari juga selalu dilaksanakan pertemuan sekedar mendiskuiskan permasalahan - permasalahan yang terjadi kaitanhya dengan kemampuan KT dalam melakukan desain. Kemampuan kader teknik ini berimplikasipositif pada pemanatauan pelaksanaan kegiatan prasarana. dimana mereka turut ambil bagian utama dalam proses pemantauan pelaksanaan kegiatan karena mereka tidak ingin banguna  yang mereka desain dikerjakan asal - asalan oleh TPK sehingga kualitas akan berkurang. Semoga tulisan ini dapat memotivasi para pendamping lainnya untuk bersama - sama menciptakan kondisi kemandirian desa dari segi teknis. Insya Allah ini kana terjadi kalau kita mau. Wallahu A'lam bisshowab......


0 komentar:

Posting Komentar